Webinar: Diskusi Panel Masih Relevansikah Persepuluhan Bagi Gereja Masa Kini?

Webinar: Diskusi Panel dengan Tema Teologi Politik
February 21, 2024
Webinar Gereja dan Permasalahan-Permasalahan Hukum 04 Maret 2024
March 5, 2024
Webinar: Diskusi Panel dengan Tema Teologi Politik
February 21, 2024
Webinar Gereja dan Permasalahan-Permasalahan Hukum 04 Maret 2024
March 5, 2024

Webinar: Diskusi Panel Masih Relevansikah Persepuluhan Bagi Gereja Masa Kini?

 

Manado, 26  Februari  2024 – Dalam sebuah webinar yang diadakan pada hari Senin Malam, Yani Gunawan, SE, MA, M.Th, memicu diskusi mendalam mengenai relevansi persepuluhan dalam gereja masa kini. Acara yang diselenggarakan secara online tersebut menarik perhatian  peserta dari berbagai denominasi gereja di seluruh Indonesia termasuk denominasi GKPMI.

 

Yani Gunawan, yang memulai diskusi, mengemukakan bahwa persepuluhan telah lama menjadi bagian dari praktik keagamaan dan spiritual, namun pertanyaannya adalah apakah praktik ini masih relevan dalam konteks sosial dan ekonomi saat ini. “Persepuluhan bukan hanya tentang kewajiban finansial, tetapi juga tentang ekspresi iman dan dukungan terhadap komunitas gereja,” ungkap Yani Gunawan.

Boas Lana, S.Th, S.E., M.Si, sebagai penanggap dari sudut pandang teologis, menambahkan bahwa persepuluhan harus dipahami tidak hanya sebagai tradisi, tetapi juga sebagai prinsip yang mendukung kesejahteraan bersama. “Dalam teologi, persepuluhan mengajarkan kita tentang pengorbanan dan solidaritas. Ini adalah tentang memberi kembali kepada Tuhan dan komunitas kita,” jelas Boas Lana.

Diskusi tersebut juga menyinggung tentang tantangan yang dihadapi oleh banyak gereja di masa pandemi, di mana pemasukan finansial menjadi sangat fluktuatif. Yani dan Boas sama-sama menekankan pentingnya pendekatan yang lebih fleksibel dan inklusif terhadap persepuluhan, yang tidak hanya fokus pada aspek finansial tetapi juga partisipasi dan pengelolaan komunitas.

Para peserta, yang terdiri dari pendeta, pemimpin gereja, dan anggota jemaat, aktif berpartisipasi melalui sesi tanya jawab. Banyak dari mereka mengekspresikan kekhawatiran tentang penurunan kegiatan persepuluhan dan mencari cara untuk lebih mengintegrasikan praktik ini dengan kebutuhan nyata jemaat saat ini.

Webinar ini diakhiri dengan ajakan untuk terus mengevaluasi dan beradaptasi dengan kebutuhan jemaat, serta menggalakkan diskusi lebih lanjut tentang bagaimana persepuluhan dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif dan bermakna.

Acara ini diharapkan akan memicu lebih banyak diskusi serupa dan membantu gereja-gereja mengatasi tantangan mereka dalam mengelola keuangan dan sumber daya komunitas dengan lebih baik di masa yang akan datang.

Hal Ini Sebagai Kegiatan Pengabdian Masyarakat STT Kalvari Manado.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *